Sabtu, 03 April 2010

Hijaukan Lingkungan Kita Sebelum Terlambat (Bagian 2)

1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. 2. sampai kamu masuk ke dalam kubur. 3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), 4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. 5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, 6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, 7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin 8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. Attakaatsur: 1-8) Sebaigaimana telah dijelaskan pada tulisan bagian yang lalu, bahwa pola hidup masyarakat kita saat ini cenderung konsumtif terhadap segala sesuatu yang bersifat baru, mewah, canggih, keren dan lain sebagainya. Padahal entah disadari atau tidak prilaku konsumtif itu justru akan membahayakan terhadap lingkungan sekitarnya. Dan tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga akan mengancam terhadap keberlangsungan hidup generasi kita yang akan datang. Surat At-Takaatsur diatas kiranya bisa kita jadikan sebagai bahan renungan bersama. Bahwa dalam ayat ini Allah mewanti-wanti kita sampai tiga kali dalam ayat 3,4,5 agar hendaknya manusia hidup dimuka bumi ini tidak (atau paling tepatnya -menghindari diri) bermegah-megahan sehingga hal itu bisa melalaikannya dari iman. Tidak sedikit dari mereka yang tahu bahwa dengan hidup glamor itu jusrtu akan mengancam perubahan iklim lingkungan kita. Mereka sadar dan mereka tahu. Karena pada dasarnya mereka yang cenderung senang hidup bermewah-mewahan itu adalah justru mereka yang mempunyai pengetahuan tinggi. Tapi karena mungkin nafsu untuk menguasai dunia sudah terlampau menguasai hati dan pikirannya, maka mereka hanya sebatas tahu dan sadar saja. Tidak ada langkah kongkrit untuk meng iyakan perintah Allah dalam Ayat 5 di surat At-Takaatsur tersebut. Pada tulisan yang lalu penulis hanya membahas sedikit seputar langkah kongkrit yang hendaknya dimulai dari diri kita masing-masing. Mulai rumah, kantor, gedung dan bangunan-bangunan lainnya. Sedangkan pada tulisan bagian kedua ini, penulis akan mengajak pembaca sekalian untuk ikut juga berpartisipasi menghijaukan lingkugan kita selama kita berada diluar rumah, kantor dan diluar gedung-gedung lainya. Aktifitas manusia tentu saja tidak melulu dilakukan di dalam ruangan rumah, kantor dan semacamnya. Melainkan manusia juga merasa perlu beraktifitas diluar, seperti belanja, olahraga, berwisata dan lain sebagainya. Selama berada di luar inilah pola hidup manusia kadang kala tetap tidak ingin berpisah dengan kesan kehidupan yang megah dan serba mewah lainnya. Ini jugalah yang justru entah di sadari atau tidak dapat menyebabkan kerusakan lingkungan kita. Beberapa contoh yang akan penulis sebutkan di bawah ini mungkin bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita bersama untuk merubah pola hidup kita menjadi sederhana ketika sedang beraktifitas diluar. Transportasi Pergi ke suatu tempat, entah ke kantor, objek wisata, pasar, pusat perbelanjaan dan semacamnya biasanya kita membutuhkan sarana transportasi agar supaya cepat sampai di tempat tujuan. Sarana transportasi sebagaimana kita ketahui saat ini sangat beragam. Mulai dari kendaraan mobil pribadi, taksi, angkot, motor pribadi, ojek dan sebagainya tergantung kemampuan dan kemauan kita untuk menggunakan sarana transportasi yang mana. Ironisnya dalam menggunakan alat transportasi ini, sebagaimana penulis jelaskan sebelumnya, masyarakat kita masih banyak yang gengsi-gengsian dan ingin tampil wah. Hal ini bisa kita lihat dari menjamurnya kendaraan-kendaraan pribadi nan mewah desetiap jalanan saat ini. Padahal semakin banyak kendaraan bermotor maka tentu saja akan semakin banyak karbon yang terlepas ke udara. Tentu saja hal ini akan semakin memperburuk keadaan iklim lingkungan kita. Maka dari sinilah kemudian perlu kiranya kita mencermati bersama langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk mencegah Emisi Karbon dari sarana transportasi ini. Misalnya dengan menggunakan sarana transportasi yang ada secara bersama-sama. Menggunakan satu mobil untuk bersama-sama dengan teman-teman kita maupun keluarga, bukannya malah satu mobil satu orang. Selain itu memanfaatkan sarana transportasi angkutan umum juga merupakan salah satu kebijan bagus untuk menekan emisi karbon. Jika tujuan kita tidak terlalu jauh ada baiknya jika kita melakukannya dengan jalan kaki saja. Atau kalau dirasa cukup jauh kita bisa juga menggunakan sepeda. Dimana sepeda sesungguhnya merupakan sarana trasnportasi yang bebas karbon atau polusi udara. Selain menyehatkan badan, bersepeda juga merupakan sarana transportasi yang ramah lingkungan dari jaman dahulu kala. Dan satu hal yang terpenting yakni bersepeda selama 30 menit setiap hari jika dilakukan 5 kali dalam seminnggu dapat mengurangi resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes(www.active-transportation.org). Jadi tidak perlu gengsi bersepeda, toh ini demi menjaga lingkungan kita dan badan kita agar sehat dan bugar. Demikian juga halnya dengan berjalan kaki. Berjalan kaki diakui atau tidak telah terbukti (bahkan tidak dapat terbantahkan lagi) sangat baik bagi kesehatan kita. Bisa kita lihat pagelaran acara jalan sehat dimana-mana yang akhir-akhir ini sudah semakin marak. Bahkan tidak tanggung-tanggung acara jalan sehat ini kadang (sering) didukung oleh pemerintah setempat. Jika masih terpaksa tidak bisa menerapka kedua hal diatas, yakni jalan kaki atau bersepeda. Misalnya dengan alasan jarak yang ditempuh sangatlah jauh. Maka setidak-tidaknya jika terpaksa harus menggunakan kendaraan bermotor pilihlah kendaraan bermotor yang hemat BBM. Saat ini di berbagai media telah banyak di kampanyekan mengenai Ecodriving yang mengajarkan kita untuk menghemat BBM sekaligus emisi gas rumah kaca dan tingkat kecelakaan. Adapun teknik mengemudikan kendaraan yang di rekomendasikan Ecodriving adalah sebagai berikut. 1. Menjaga kecepatan agar konstan. 2. Jangan buang waktu untuk pindah ke gigi yang lebih tinggi 3. Jaga pada posisi gigi tinggi dan RPM rendah 4. Antisipasi kondisi lalu lintas dan hindari kemacetan 5. Kurangi kecepatan perlahan-lahan jika ingin melambat atau berhenti. Dengan demikian jika kita cerdas mengemudi kendaraan bermotor maka hal ini akan dapat menghemat BBM antara 5-10%. Belanja Ramah Lingkungan Berbelanja merupakan kegiatan rutin kita yang hampir setiap hari harus dilakukan. Dalam berbelanja, entah belanja apapun, hampir tidak satupun dari barang belanjaan kita biasanya akan mendapatkan bonus berupa plastik. Dimana plastik ini dimaksudkan sebagai tempat bawaan barang yang kita beli dari toko tersebut. Sebelumnya perlu kita ketahui bersama bahwa bahan baku tas plastik tersebut adalah minyak bumi dan gas alam, dimana dua benda tersebut adalah merupakan penyebab emisi gas rumah kaca. Selain itu benda plastik ini merupakan benda yang sulit di uraikan bahkan hingga ratusan tahun. Sehingga tidak aneh jika sampah plastik ini berserakan dimana-mana. Berdasarkan hal ini maka hendaknya mulai sekarang kita membiasakan membawa tas belanjaan sendiri dari rumah kita masing-masing. Tolaklah dengan halus dan berikan penjelasan kepada kasir atau pelayan di tempat kita melakukan belanja jika mereka bersikukuh memberikan kita tas plastik. Dengan cara seperti ini, sedikit demi sedikit kebutuhan produksi tas plastik akan semakin menurun. Dan otomatis dengan cara ini pula pencemaran lingkungan dan perubahan iklim bisa sedikit lebih berkurang. Diluar negeri, khususnya negara Irlandia mengenakan pajak bagi pemakai kantung plastik ini. Sementara di China pemerintah melarang setiap toko memberikan kantung plastik gratis dan menganjurkan pembeli untuk membawa tas kain atau keranjang sendiri. Kapan kita menyusul? Sekarang juga kita harus menyusul. Mari mulai saat ini tinggalkan pola hidup bermewah-mewahan. Ingatlah bahwa resiko ini amatlah besar baik bagi lingkungan kita maupun generasi kita yang akan datang. Sebelum terlambat, Mari mulai kita dari diri kita masing-masing..(Bersambung..)

1 komentar: