Sabtu, 20 Maret 2010

Mumpung masih ada waktu. Siapa tahu sebentar lagi giliran kita

"Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un.. Berita duka. Telah meninggal dunia Bapak Fulan Bin Fulan. Pada hari Jumat tgl 19 Maret Jam 2 Dini hari. Untuk itu kami...... dan seterusnya ilaa akhirihi..." Berita duka seperti ini sudah sering saya dengar melalui corongan2 mushalla kira kurang lebih 2 kali selama bulan Maret ini. Selain itu berita duka lainnya yang berasal dari tempat lahir saya di bulan ini terhitung 4 kali yang sampai kepada saya. Belum lagi di media massa, baik koran, radio maupun Televisi. Bisa di reka-reka setiap detik di dunia ini selalu ada orang meninggal dunia. Pada dasarnya Mati memang merupakan suatu hal yang haq. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tidak ada yang kekal kecuali ALLAH SWT. Hal ini telah Allah firmankan sebagai berikut: Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS.Ar-Rahman,55:26-27) Jadi secara tidak langsung hakikat mati bagi terhadap apapun di dunia ini merupakan perkara yang Wajib. Siapapun orangnya, apapun pangkat dan jabatannya, seberapa kayapun harta yang dimilikinya. Jika memang sudah waktunya untuk Mati, maka tidak ada satu mahklukpun yang bisa menghalanginya dari perkara maut itu. Ada yang mengangnggap kematian si A misalnya di bilang mati mendadak, dengan alasan karena si A ini matinya tidak melalui perantara apapun. Dia sehat, segar bugar. Tapi tiba-tiba dia mati. Bagi saya mati yang seperti itu bukan mati mendadak. Dia mati itu (entah dalam keadaan sehat maupun sakit) karena memang sudah waktunya untuk mati. Hanya saja si A ini tidak tahu kalau dia harus mati dalam keadaan sehat seperti itu. Masak orang mau mati harus lewat perantara terlebih dahulu. Harus lewat sakit, kecelakaan, bunuh diri dan sebagainya? Tidak. Sama sekali tidak. Kapanpun ALLAH menghendaki kita tidak akan bisa menghindari diri dari kematian. Perkara masalah ini Allah juga sudah menegaskan dalam Al-Qur'an, yakni diantaranya terdapat pada QS. Yunus:49. Katakanlah:" Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah. "Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya). QS. Yunus (10) : 49 Saya yakin semua yang membaca tulisan saya ini pasti pernah membaca atau paling tidak mendengar tentang ayat Al-Qur'an yang baru saja saya sebutkan diatas. Dan secara nyata hal tersebut sudah terbukti dengan banyak nya orang meninggal dunia sebagaimana kita saksikan selama ini. Entah itu kerabat keluarga kita, tetangga ataupun orang lain. Bahkan tidak jarang kita juga kadang pernah mengusung orang yang sudah meninggal melalui keranda sampai penguburannya. Namun ironisnya diantara kita justru jarang yang ingat, bahwa suatu saat nanti kita pasti akan menyusul mereka. Entah kapan? Bisa saat ini, 1 menit lagi, 1 jam, 1 hari atau tahun mendatang kita tidak akan tahu persis kapan waktunya, yang jelas mau tidak mau kita pasti mati juga pada saatnya nanti. Sabda Rasulullah: Pandai-pandainya manusia yaitu orang-orang yang paling banyak ingat terhadap mati dan yang paling banyak kehati-hatiannya, orang-orang yang demikian itulah orang-orang yang pandai, orang yang demikian itu orang yang mati dengan kemulyaan dunia dan karomahnya akhirat. Loh.. Apa hubungannya ingat mati sama pintar? Tentu saja ada. Karena dengan mengingat mati hati kita pasti terdorong untuk selalu melakukan amal shaleh selama kita hidup. Menjalani hidup ini pasti akan dengan sangat hati-hati. Karena kita akan takut kalau tiba-tiba Allah memanggil kita dalam keadaan berbuat maksiat. Selain itu hati kita ini tidak akan diliputi penyakit cinta dunia yang begitu berlebih-lebihan. Hidup zuhud akan senanntiasa dijadikan sebabagai pola hidup. Untuk itulah. Selama kita masih diberikan kehidupan di dunia ini. Marilah kita gunakan masa hidup kita ini dengan sebaik-baiknya. Kita persiapkan segala bekal kita untuk hidup di akhirat nanti. Dan marilah kita bersama-sama dengan senantiasa selalu memohon dan bermunajat kepadaNYA agar akhir hayat kita ditutup dengan amal perbuatan shaleh sehingga kita mencapai cita-cita kita untuk mati secara khusnul khatimal. Mumpung masih ada waktu. Siapa tahu sebentar lagi giliran kita..!?? Wallahu a'lam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar