Jumat, 19 Maret 2010

Ta'limul Muta'allim

Talimul-mutaallim Dikalangan pesantren tradisional kitab ini sudah sangat populer, kitab ini berisi tentang penekanan bagaimana etika santri mencari ilmu, menghormati ilmu, menghormati ahli ilmu, guru dan kyai. Oleh sebab itulah di lingkungan pesantren akan terlihat jelas bagaimana suasana sikap santri terhadap gurunya. Ta’zhimul ilmi wa ahlihi ( menghormati ilmu dan ahli ilmu ) jelas merupakan keharusan bagi setiap penuntut ilmu agar ia mendapatkan ilmu yang berkah dan manfaat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat membawa ahlinya pada kebaikan dan semakin dekat kepada ALLAH walaupun ilmu yang ia dapatkan hanya sedikit. Tidak heran di lingkungan pesantren para santri selalu mengharapkan berkah kyai. Meraka ikhlas membantu dan berkhidmah untuk kyai dan para santri lainnya, karena dengan keberkahan itulah ia akan menambah kebaikan baik ketika selama mereka mencari ilmu dan ketika pulang ke lingkungannya masing-masing. Cerita seorang santri penimba air sumur di pesantren untuk berkhidmah walau ia tidak kelihatan menonjol, namun ketika pulang ia menjadi seorang kyai adalah cerita yang sudah populer di kalangan pesantren tradisional. Menghormati ilmu dan ahli ilmu sangat penting, bagaimana kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat minimal untuk diri sendiri kalau ketika menuntut ilmu saja sudah berani melawan guru, tidak memakai etika ketika berbicara dengan guru, apalagi sampai melakukan tindakan-tindakan anarkis dengan merusak fasilitas belajar, berdemo memaki-maki guru, na’udzu billah. Imam Ghazali menyebutkan bahwa Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat membawa rasa takut kita kepada Allah SWT dan menumbuhkan Rasa Cinta/Mahabbah kepada Alloh. Berapa banyak orang yang berilmu namun tidak membawa manfaat baik kepada dirinya maupun kepada manusia lainnya. Berilmu tapi makin jauh dari Alloh , gemar melakukan maksiat, sombong dengan ilmunya, Ambisi terhadap kehidupan dunia, senang berdebat kepada orang-orang bodoh, sombong terhadap ulama dan menganggap ulama ulama terdahulu ( salaf ) bodoh dan ahli Bid’ah, merasa paling benar sendiri dan dirinya suci. Sedangkan tanda tanda dari ilmu yang bermanfaat diantaranya adalah: * Mengamalkan Ilmu yang dimiliki dengan Hati yang ikhlas, karena ilmu membutuhkan kepada amal, amal membutuhkan kepada keikhlasan, dan keikhlasan membutuhkan kepada hati yang bersih . * Tawadhu’ dengan ilmu yang dimiliki * Tidak berambisi terhadap Gemerlap dunia pangkat, kedudukan , kehormatan dll * Memuliakan para ulama * Selalu haus akan ilmu Allah Yang Maha Luas , sehingga terpanggil dirinya untuk selalu belajar Untuk itu sebagai seorang penuntut ilmu baik itu di pesantren maupun di Majlis majlis ilmu selayaknya memuliakan guru kita dan hal hal yang berkaitan dengan ilmu agar kita memperoleh ilmu yang bermanfaat , niatkan dalam hati ketika kaki melangkah menuju Majlis ilmu semata mata menghilangkan kebodohan kita dan mencari Ridho Allah Swt. Wallahu a'lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar